Jumat, 31 Maret 2017

PELESTARIAN LINGKUNGAN


Pelestarian Lingkungan

Mahluk hidup selalu berinteraksi dengan lingkungan. Jika suatu lingkungan mengalami kerusakan, mahluk hidup akan merasakan dampaknya. Kerusakan lingkungan dapat terjadi secara alami dan kerusakan yang diakibatkan oleh kegiatan manusia. Beberapa cara melestarikan lingkungan, yaitu sebagai berikut.

  1.  Melakukan reboisasi atau penanaman kembali di hutan yang gundul.
  2. Menanam dan melestarikan tumbuhan bakau di daerah pantai untuk mencegah abrasi.
  3. Menjaga kebersihan lingkungan, misalnya dengan membuang sampah pada tempatnya dan membersihkan sungai.
  4. Membuat terasering, yaitu membentuk tanah menjadi bertingkat-tingkat untuk mencegah erosi tanah

Pelestarian Hewan langka dan Tumbuhan Langka Serta Tujuannya

  1. Pelestarian Hewan
        a. Pelestarian hewan bertujuan untuk :
  • Mencegah kepunahan hewan ,dan
  • Menjaga Ketersediaan sumber makanan bagi hewan tertentu agar keseimbangan ekosistem tetap terjaga.

       b. Cara melestarikan hewan antara lain :
  • Mendirikan taman nasional dan suaka marga satwa untuk melindungi tempat hidup hewan
  • melarang kepemilikan hewan langka
  • membuat undang-undang tentang perlindungan hewan langka, dan
  • membuat penangkaran hewan

      c. Contoh hewan langka :
  • Badak Bercula satu
  • (sumber : kidnesia.grid.id)
  • Orang Utan
Hasil gambar untuk orang utan
(sumber : http://forina.or.id/)




   2. Pelestarian Tumbuhan
      a. Pelestarian tumbuhan bertujuan untuk :

  • Mencegah kepunahantumbuhan
  • Mencegah terjadinya bencana alam (longsor dan banjir) akibat pemanfaatan tumbuhan yang berlebihan, dan
  • Menjaga habitat serta sumber makanan hewan

      b. Cara melestarikan tumbuhan antara lain :

  • Membangun cagar alam serta taman nasional untuk melindungi tempat hidup tumbuhan, dan 
  • Membudidayakan atau mengembangbiakan tumbuhan.

      c. Contoh tanaman langka

  • Bunga Bangkai 
Bunga bangkai merupakan salah satu bunga berukuran raksasa yang sangat unik karena bisa mengeluarkan bau yang amat busuk seperti bau bangkai. Sebenarnya tujuan bunga tersebut mengeluarkan bau adalah agar bisa mengundangberbagai lalat dan kumbang hinggap, sehingga bisa membantu dalam proses penyerbukan.

tanaman langka
Bunga ini bisa tumbuh menjulang ke atas setinggi 4 meter. Dan ketika mekar, bagian luarnya berwarna putih krem dan mahkotanya berwarna merah tua keunguan. Uniknya lagi, bunga ini hanya akan mekar selama 7 hari kemudian mati atau tumbuh kembali.
Bunga bangkai ini berbunga dalam rentan waktu yang cukup lama, bisa mencapai 5 tahun sekali. Sebenarnya habitat aslinya berada di hutan sumatera, akan tetapi karena sudah mulai di lestarikan maka bunga ini bisa di temukan di beberapa tempat, seperti di taman hutan raya ir.djuanda, Bandung.
  • Rafflesia Arnoldii
Rafflesia Arnoldii atau bisa juga di sebut dengan Padma Raksasa juga merupakan bunga raksasa yang mengeluarkan bau busuk ketika mekar, karena hal tersebut banyak yang mengira bahwa bunga ini adalah bunga bangkai, karena memiliki cirri yang sama dengan bunga bangkai.
tanaman langka
Rafflesia tidak tumbuh meninggi seperti bunga bangkai, tetapi tumbuh melebar.ketika bunganya sudah mekar, maka beratnya bisa mencapai 1o kg dengan diameter 1 meter. Masa tumbuh bunga ini hingga mekar sekitar 9 bulan. Lalu, bunga ini akan mekar selama tujuh hari kemudian layu atau mati.Bunga Rafflesia hidup dengan menumpang pada tumbuhan lain, jadi habitatnya tergantung pada adanya tumbuhan inang. Saat ini jumlah bunga ini di Indonesia semakin menyusut karena habitatnya yang semakin sempit. Karena ada beberapa faktor seperti adanya pengalihan hutan sebagai pemukiman atau area pertanian dan pertambangan.

(Sumber : Erlangga xpress/Bambang Sutejo)
(Sumber: tukinfo.net) 

PERKEMBANGAN HEWAN DAN TUMBUHAN

Untuk menjaga kelestariannya, hewan dan tumbuhan melakukan perkembangbiakan. Kemampuan berkembang biak hewan dan tumbuhan bermanfaat untuk meneruskan keturunan sehingga tidak punah. Hewan dan tumbuhan memiliki alat perkembangbiakan dan cara berkembang biak  berbeda-beda.

1. Perkembangbiakan hewan

  • Perkembangbiakan generatif, yaitu perkembangbiakan yang terjadi karena sel kelamin betina dibuahi oleh sel kelamin antan. Perkembangbiakan generatif dapat berupa perkembangbiakan Ovipar, Vivipar dan Ovovivipar.
  1. Ovipar, merupakan cara berkembang biak hewan dengan cara bertelur. Pembuahan dapat terjadi di dalam atau di uar rahim induk betina. Contoh hewan yang tergolong dalam jenis ini adalah Angsa, Ayam, kura-kura, pinguin dan lainnya.
  2. Vivipar, merupakan cara berkembang biak hewan dengan cara beranak. Calon anak atau embrio akan tumbuh dan berkembang di dalam rahim induk sang betina. lama waktu yang diperlukan sampai embrio keluar tergantung dari jenis hewan tersebut. Contoh hewan yang termasuk kedalam jenis ini adalah Sapi, Harimau, orang utan, paus, kucing dan lainnya.
  3. Ovovivipar, ini merupakan kombinasi dari vivipar dan ovipar sehingga hewan yang termasuk kedalam jenis ini akan bertelur dan melahirkan. Telur akan menetas didalam tubuh induk betina, anak yang baru menetas akan keluar dari tubuh induknya sehingga terlihat seperti melahirkan. Contoh hewan yang termasuk kedalam jenis ini adalah ikan hiu, beberapa jenis ular, kadal dan lainnya.                    
  •  Pekembangbiakan Vegetatif, yaitu perkembangbiakan yang terjadi tanpa adanya pertemuan sel kelamin jantan dan betina. Contoh perkembangbiakan vegetatif yaitu bertunas pada Hydra dan fragmentasi pada planaria.


2. Perkembangbiakan Tumbuhan


  • Perkembangbiakan generatif, yaitu pembuahan sel kelamin betina ( sel telur ) yang terdapat di dalam putik oleh sel kelamin jantan ( seperma ) yang berasal dari serbuk sari. contoh tumbhan yang termasuk kedalam jenis ini yaitu tumbuhan salak, kacang tanah, kembang sepatu, padi, jagung dan lainnya.
  • Perkembangbiakan vegetatif, yaitu perkembangbiakan secara aseksual (tanpa adanya peleburan sel kelamin jantan dan betina ). perkembangan vegetatif dibagi menjadi 2 maca yaitu vegetatif alami dan buatan. vegetatif buatan adalah perkembangbiakan vegetatif yang dibantu oleh manusia seperti cangkok, stek batang, stek daun dan merunduk.

(Sumber : Buku Erlangga X-press/Bambang Sutejo)

SIMBIOSIS

Mahluk hidup tidak dapat hidup sendiri. Mahluk idup selalu berinteraksi dengan mahluk hidup lain dan lingkungannya. Hubungan saling ketergantungan antara dua mahluk hidup disebut simbiosis. Mahluk hidup yang bersimbiosis disebut simbion. Simbiosis dapat berupa Mutualisme,Komensalisme dan Parasitisme. Berikut adalah penjelasan mengenai jenis-jenis SImbiosis :

1. Simbiosis Mutualisme
    Simbiosis Mutualisme adalah hubungan antara dua jenis makhluk hidup yang saling      menguntungkan.
Contohnya :

a. Burung Jalak dan Kerbau 
Pernahkah anda melihat burungjalak yang hinggap di atas punggung seekor kerbau? Apakah yang dilakukan oleh burung jalak tersebut? Hubungan yang terjadi antara burungjalak dan kerb au merupakan contoh simbiosis mutualisme. Dalam simbiosis ini kedua belah pihak saling mendapatkan keuntungan. Burung jalak mendapatkan makanan dengan memakan kutu kerbau, sedangkan kerb au terbebas dari gangguan kutu. 

b. Lebah dan Tumbuhan Berbunga 
Hubungan yang terjadi antara lebah dan tumbuhan berbunga juga merupakan contoh simbiosis mutualisme. Dalam hubungan tersebut, lebah mendapatkan madu atau nektar dari bunga, sedangkan tumbuhan berbunga dibantu penyerbukannya oleh lebah. Tahukah anda bagaimana mekanisme lebah membantu penyerbukan bunga? Pada waktu lebah hinggap di atasbunga, kaki lebah menyentuh benang sari bunga itu. Kemungkinan ada beberapa serbuk sari yang menempel pada kaki lebah. Apabila kaki lebah menyentuh kepala putik, sebagian serbuk sari ada yang jatuh di atas kepala putih sehingga terjadilah penyerbukan. 

c. Kutu Daun dan Semut Hitam 
Kutu daun adalah serangga kecil dengan panjang sekitar satu milimeter. Mereka mengisap getah batang tumbuhan yang masih muda menggunakan mulut pengisap yang tajam untuk menghasilkan cairan manis. Semut hitam memanfaatkan kutu daun dengan menepuk atau menekan punggung kutu daun untuk mendapatkan cairan manis. Agar kutu daun selalu menghasilkan cairan manis, semut memindahkan letak kutu daun. Perpindahan itu menguntungkan kutu daun tlntuk mendapatkan getah pohon yang baru. 

d. Lumut Kerak 
Lumut kerak (lichen) terbentuk dari simbiosis antara ganggang hijau dan jamur tertentu dari kelas Ascomycetes. Ganggang hijau mempunyai klorofil sehingga dapat membuat makanan sendiri dengan melakukan fotosintesis. Hasil fotosintesis itu digunakan bersama oleh ganggang hijau dan jamur. Berarti, ganggang memberikan keuntungan kepada jamur. Adakah keuntungan yang diperoleh ganggang hijau dari jamur? Sel-sel ganggang hijau yang berukuran lebih kecildaripada hifa jamur dapat tetap terjaga dari kerusakan karena terlindung oleh hifa-hifa (miselium) jamur, Di samping itu, jamur juga menyediakan air dan mineral yang akan digunakan ganggang hijau untuk fotosintesis


2. Simbiosis Komensalisme
    Simbiosis Komensalisme adalah  hubungan antara dua jenis makhluk hidup yang menguntungkan   salah satu pihak, tetapi pihak lain tidak dirugikan.
Contohnya :

a. Anggrek dan Tumbuhan Inang
Anggrek merupakan tumbuhan hijau yang secara alamiah mempunyai habitat dalam hutan yang lebat. Tumbuhan anggrek menempel pada bagian pohon yang tinggi agar mendapatkan cahaya matahari untuk melakukan fotosintesis. Anggrek dapat membuat makanannya sendiri karena memiliki klorofil. Zat-zat yang digunakan untuk keperluan fotosintesis adalah air dan karbon dioksida. Akar anggrek menyerap air dan mineral dari luar kulit pohon yang ditumpanginya, atau menyerap zat-zat anorganik dari kulit batang tumbuhan inangnya yang telah mengalami pelapukan. Gas karbon dioksida diserap daun anggrek dari udara. Anggrek mendapatkan keuntungan karena cukup mendapatkan cahaya matahari, air, serta zat-zat yang dibutuhkan, sedangkan tumbuhan inangnya tidak dirugikan. Hubungan semacam ini disebut simbiosis komensalisme.

b. Ikan Remora dan Ikan Pari
Ikan remora melekatkan tubuhnya pada tubuh ikan pari dengan menggunakan sirip punggung yang telah berubah menjadi alat pengisap. Ketika ikan pari memperoleh mangsa, ikan remora akan mendapai sisa-sisa dari mangsa ikan pari tersebut. Di samping itu, karena melekat pada tubuh ikan pari, ikan remora akan aman manakala ada ikan lain yang akan memangsanya. Jadi, dalam hal ini ikan remora mendapat keuntungan, sedangkan ikan pari tidak terganggu atau tidak dirugikan.

c. Paku Tanduk Rusa dan Pohon Inang
Tumbuhan paku tanduk rusa atau simbar menjangan banyak ditanam atau ditempelkan pada pohon, baik di taman maupun di halaman. Bentuk daunnya yang menarik menjadikan tumbuhan tersebut banyak dipakai sebagai tanaman hias. Sifat tumbuhan ini mirip dengan anggrek, vanili, dan paku picis. Meskipun tubuhnya menempel pada batang suatu pohon, tumbuhan tersebut tidak merugikan. Sebabnya ialah tumbuhan tersebut tidak menyerap zat-zat makanan dari pohon yang ditumpanginya.

d. Bakteri Pembusuk dalam Usus Manusia
Bakteri pembusuk yang hidup pada usus besar manusia menyerap zat-zat makanan yang sudah tidak dapat dicerna oleh tubuh kita. Dalam hal ini, bakteri tersebut mendapatkan keuntungan, tetapi tidak merugikan manusia yang ditumpanginya.



3. Simbiosis Parasitisme
    Simbiosis Parasitisme adalah hubungan antara dua jenis makhluk hidup yang menguntungkan salah satu pihak, sedangkan pihak yang lain  dirugikan.
Contohnya : 


a. Benalu dan Tumbuhan Inang
Benalu hidup menempel pada tumbuhan inang untuk mengambil air dan mineral dari dalam tubuh inangnya menggunakan akar isap (haustonum). Air dan mineral tersebut selanjutnya dibawa ke daun untuk dibuat zat makanan melalui proses fotosintesis. Benalu mampu melakukan proses fotosintesis karena daun-daunnya berklorofil. Oleh karena itu, benalu disebut tumbuhan setengah parasit (semiparasit).

b. Cacing Pita dalam Tubuh Manusia
Larva cacing pita hidup dalam tubuh sapi atau babi. Larva masuk ke dalam tubuh manusia yang mengonsumsi daging sapi atau babi yang sudah terinfeksi larva cacing pita. Selanjutnya, larva tersebut akan berkembang menjadi cacing pita dewasa di dalam usus manusia. Cacing pita menyerap sari-sari makanan yang seharusnya digunakan oleh tubuh manusia. Dengan demikian, cacing pita adalah parasit yang merugikan

c. Rafflesia arnoldi dan Tumbuhan Inang
Tumbuhan ini tidak mempunyai akar, batang, dan daun, tetapi mempunyai tabung-tabung yang dapat menembus jaringan pada tumbuhan inangnya. Dengan perantaraan tabung-tabung itu, Rafflesia sp. menyerap zat-zat makanan yang dibutuhkandari tumbuhan inangnya. Rafflesia sp. merupakan tumbuhan langka yang memiliki bunga terbesar, berdiameter 1-1,5 meter.

d. Tali Putri dan Tanaman Beluntas
Berdasarkan ada dan tidaknya klorofil, tumbuhan parasit dibedakan menjadi dua macam, yaitu parasit sejati dan setengah parasit. Tumbuhan parasit sejati yang tidak berklorofil, contohnya tali putri. Tumbuhan setengah parasit atau semiparasit yang memiliki klorofil, contohnya benalu. Kehidupan bersama antara tali putri dan tanaman beluntas atau tanaman lain yang menjadi inangriya mirip dengan hubungan benalu dan tanaman inangnya. Perbedaannya, tali putri tidak berklorofil. Oleh karena itu, tali putri menyerap sari makanan yang berupa zat organik dari tumbuhan inangnya.

(Sumber : sembepz.blogspot.co.id)

RANTAI MAKANAN



Rantai makanan adalah peristiwa makan dan dimakan antara mahluk hidup dengan urutan tertentu. Sebuah rantai makanan menunjukkan bagaimana setiap makhluk hidup mendapat makanan, dan bagaimana nutrisi dan energi yang dilewatkan dari makhluk ke makhluk. Rantai makanan mulai dengan tanaman hidup, dan diakhiri dengan hewan hidup. Beberapa hewan makan tanaman, sebagian hewan memakan hewan lainnya.




1. Sebuah rantai makanan tidak sama dengan jaring makanan.

Sebuah jaring makanan adalah lebih banyak dari jaringan rantai makanan dan lebih kompleks.
Lihat ilustrasi jaringan makanan di bawah-Anda dapat memilih sebuah rantai makanan dasar dari jaring makanan : tanaman Hijau- Belalang- katak- Burung -Elang
a. Jumlah Organisme  
Dalam setiap jaring makanan, energi akan hilang setiap kali memakan satu organisme lain. Karena itu, harus ada lebih banyak tanaman dari ada pemakan tumbuhan. Harus ada lebih banyak autotrof dibanding heterotrof, dan lebih banyak pemakan tumbuhan daripada pemakan daging. Meskipun ada persaingan yang ketat antara hewan, ada juga saling ketergantungan. Ketika salah satu spesies punah, hal itu dapat mempengaruhi seluruh rantai spesies lain dan memiliki konsekuensi tak terduga.
b.Kesetimbangan 
Karena jumlah karnivora dalam komunitas terus meningkat, mereka akan makan lebih banyak dan lebih banyak lagi herbivora, ini akan menyebabkan penurunan populasi herbivora. Hal ini kemudian menjadi semakin sulit untuk karnivora untuk menemukan herbivora untuk makan, dan karena itu populasi karnivora akan menurun. Dengan cara ini, karnivora dan herbivora berada pada ekuilibrium yang relatif stabil, masing-masing membatasi populasi lain. Sebuah keseimbangan yang sama ada antara pemakan tanaman dan tumbuhan.

2. Jenis Rantai Makanan:

a. Rantai makanan perumput
Rantai makanan perumput dimulai dengan fiksasi fotosintesis cahaya, karbon dioksida, dan air oleh tanaman (produsen primer) yang memproduksi gula dan molekul organik lainnya. Setelah diproduksi, senyawa ini dapat digunakan untuk membuat berbagai jenis jaringan tanaman. Konsumen primer atau herbivora membentuk link kedua dalam rantai makanan perumput. Mereka mendapatkan energi mereka dengan mengkonsumsi produsen primer. Konsumen sekunder atau karnivora primer, link ketiga dalam rantai tersebut, mendapatkan energi mereka dengan mengkonsumsi herbivora. Konsumen tersier atau karnivora sekunder adalah hewan yang menerima energi organik mereka dengan mengkonsumsi karnivora primer.
b. Rantai makanan detritus 
 Rantai makanan detritus berbeda dari rantai makanan perumput dalam beberapa cara:
  • organisme membuat itu umumnya lebih kecil (seperti ganggang, bakteri, jamur, serangga, & lipan)
  • peran fungsional dari organisme yang berbeda tidak jatuh rapi ke dalam kategori seperti tingkat trofik makanan rantai perumput.
  • detritivore hidup dalam lingkungan (seperti tanah) yang kaya akan partikel makanan tersebar. Akibatnya, pengurai kurang motil dibanding herbivora atau karnivora.
  • Dekomposer memproses sejumlah besar bahan organik, mengubahnya kembali ke bentuk unsur hara anorganik.

3. Tingkat trofik

Organisme dalam rantai makanan dikelompokkan ke dalam kategori yang disebut tingkat trofik. Secara kasar, tingkat ini dibagi menjadi produsen (tingkat trofik pertama), konsumen (kedua, ketiga, dan tingkat trofik keempat), dan pengurai.
Produsen, juga dikenal sebagai autotrof, membuat makanan mereka sendiri. Mereka membuat tingkat pertama setiap rantai makanan. Autotrof biasanya tanaman atau organisme bersel satu. Hampir semua autotrof menggunakan proses yang disebut fotosintesis untuk membuat “makanan” (nutrisi yang disebut glukosa) dari sinar matahari, karbon dioksida, dan air.
Tanaman adalah jenis yang paling akrab autotrof, tetapi ada banyak jenis lain. Ganggang, yang bentuk yang lebih besar dikenal sebagai rumput laut, merupakan autotrofik. Fitoplankton, organisme kecil yang hidup di laut, juga autotrof. Beberapa jenis bakteri autotrof. Misalnya, bakteri yang hidup di gunung berapi aktif menggunakan senyawa sulfur dengan menghasilkan makanan mereka sendiri. Proses ini disebut kemosintesis.
Tingkat trofik kedua terdiri dari organisme yang memakan produsen. Ini disebut konsumen primer, atau herbivora. Rusa, kura-kura, dan berbagai jenis burung adalah herbivora. Konsumen sekunder makan herbivora. Konsumen tersier makan konsumen sekunder. Mungkin ada lebih banyak tingkat konsumen sebelum rantai akhirnya mencapai puncaknya predator. predator Tertinggi, juga disebut predator puncak, makan konsumen lain.
Konsumen bisa karnivora (hewan yang memakan hewan lain) atau omnivora (hewan yang memakan tumbuhan dan hewan). Omnivora, seperti manusia, mengkonsumsi banyak jenis makanan. Orang makan tanaman, seperti sayuran dan buah-buahan. Kita juga makan hewan dan produk hewan, seperti daging, susu, dan telur. Kita makan fungi, seperti jamur. Kita juga makan ganggang, rumput laut dalam yang dapat dimakan seperti nori (digunakan untuk membungkus gulungan sushi) dan selada laut (digunakan dalam salad).
Detritivore dan dekomposer adalah bagian akhir dari rantai makanan. Detritivore adalah organisme yang memakan sisa tumbuhan dan hewan tak hidup. Sebagai contoh, pemakan bangkai seperti burung bangkai memakan hewan mati. Kumbang kotoran memakan kotoran hewan.
Dekomposer seperti jamur dan bakteri melengkapi rantai makanan. Mereka mengubah limbah organik, seperti pembusukan tanaman, menjadi bahan anorganik, sehingga tanah yang kaya nutrisi. Dekomposer melengkapi siklus hidup, mengembalikan nutrisi ke tanah atau lautan untuk digunakan oleh autotrof. Ini memulai rantai makanan baru.

4. Akumulasi Bahan Pencemar dalam Rantai Makanan

Bahan pencemar yang sulit atau tidak dapat terurai di lingkungan dapat masuk ke dalam tubuh organisme dan berpindah dari satu organisme ke organisme lain melalui rantai makanan atau jaring-jaring makanan. Contohnya bahan pencemar DDT (diklorodifeniltnikloroetana) yang digunakan oleh petani sebagai insektisida. DDT sulit terurai, maka residunya tetap berada di air atau tanah, yang kemudian terserap oleh ganggang atau tumbuh tumbuhan. DDT juga tidak dapat terurai oleh reaksi di dalam tubuh makhluk hidup. Bila ganggang atau tumbuhan tersebut
dimakan oleh herbivor, maka DDT akan berpindah ke tubuh herbivor, karnivor, dan seterusnya hingga ke konsumen pada tingkat trofik tertinggi. Pada setiap tingkatan trofik akan terjadi peningkatan akumulasi DDT. Akumulasi terbanyak terdapat pada tingkatan trofik paling tinggi. Proses peningkatan akumulasi bahan pencemar pada tingkatan trofik melalui rantai makanan disebut biomagnifikasi. Akumulasi DDT di dalam tubuh organisme dapat menyebabkan terjadinya gangguan fisiologi tubuh dan mutasi genetik (gen atau kromosom).
Konsentrasi bahan pencemar dinyatakan dalam satuan ppm (part per million) yaitu perbandingan bagian dalam satu juta bagian yang lain. Sebagai contoh, bila konsentrasi DDT di dalam tubuh ikan besar 2 ppm, berarti terdapat 2 mg DDT dalam 1 kg massa tubuh ikan besar.
(Sumber : blog.uad.ac.id)

Kamis, 30 Maret 2017

TIPS SUKSES UN

TIPS SUKSES UN    

Bagi Sebagian siswa, UN bisa menjadi sesuatu yang menakutkan apalagi bagi siswa sekolah dasar. bagi adik-adik yang masih duduk di bangku sekolah dasar UN menjadi pengalaman pertama dalam hidupnya. Bagaimana Tips menghadapi un . berikut Tips nya :


1. Luruskan Niat Kuatkan Mental

Ini sebenarnya yang banyak luput dari kebanyakan siswa.Masih banyak diantara siswa yang tidak memiliki orentasi yang jelas. Sekolah hanya asal sekolah saja. Yang penting masuk sekolah,tiga tahun kemudian mendapat ijazah.

Yang benar, niatkanlah sekolah ini untuk mendulang ilmu yang bermanfaat. Sehingga Ujian Nasional bisa kamu anggap sebagai ajang evaluasi yang akan menunjukkan seberapa banyak ilmu dan pengetahuan yang bisa kamu serap selama ini.

Intinya,kuatkan dulu mentalmu !!!
Gak perlu takut dengan UN dan ingat bahwa:
"Ujian Untuk Menuntut Ilmu Bukan Menuntut Ilmu Untuk Ujian"

2. Buat Jadwal Belajar, dan konsisten dengan Jadwal

Buat kamu para juara,pasti belajar bukan sesuatu yang aneh kan ???
Membaca, mengerjakan PR, membuar rangkuman atau menghafal merupakan bagian dari belajar.
Tapi untuk sekarang, kamu perlu sesuatu yang lebih dari sekedar belajar.Kamu perlu membuat jadwal belajar yang lebih baik. Berikan alokasi wakru yang lebih untuk pelajaran yang kamu anggap sulit.Dan.... KONSISTEN.

3. Memahami SKL atau Kisi-kisi UN

Ingat waktu kamu tidak banyak lagi. Kurang efektif rasanya jika kamu harus membaca semua buku tebal yang pernah dipelajari dari semester awal pertama masuk ke sekolah.

Fahami saja SKL atau kisi-kisi yang sudah diterbitkan oleh BSNP. Lebih bagus lagi kalau kamu bisa membuat rangkuman materi dari kisi-kisi tersebut. Ya paling tidak kamu bisa foto copy rangkuman milik teman, download dari internet atau membelinya di toko buku.

4. Banyak Berlatih Soal UN

Nampaknya mulai sekarang kamu harus mulai terbiasa berkawan dengan soal-soal ujian. Kamu bisa download sebanyak-banyaknya soal dari internet. Atau kalau ingin lebih yakin lagi, kamu bisa belu buku kisi-kisi UN yang disusun sesuai dengan SKL/ kisi-kisi soal UN. 

5. Ikut dalam Sebuah Kelompok Belajar

Sebenarnya hal ini tidak mutlak dilakukan. Tapi dengan cara belajar berkelompok seperti ini, kamu bisa saling berbagi dan memecahkan hal-hal yang sukar difahami bersama dengan teman-teman. Dan inilah solidaritas yang benar, bukan dengan kerjasama berbagi contekan.

6. Tinggalkan Hal Yang Kurang Bermanfaat

Mulai sekarang mau tidak mau kamu harus mualai mendaftar kebiasaan-kebiasaan kurang penting yang selama ini sering kamu lakukan. Cobalah untuk mengurangi porsinya, bahkan bila perlu tidak ada salahnya kamu ambil tindakan ekstrim yaitu dengan meninggalkannya sama sekali.He he he ...cuma sementara kok !!!

7. Sesekali Bermain Untuk Menghilangkan Stres

Sesekali tidak ada salahnya jika kamu melakukan refresing. Sekedar jalan-jalan atau joging keliling komplek akan menjadikan fikiran lebih fress dan siap untuk diajak tempur kembali.

8. Jaga Kesehatan

Untuk beberapa hari ke depan pasti kamu akan penuh dengan banyak kegiatan.Baik itu dengan rutinitas biasa, ataupun dengan rutinitas tambahan seperti bimbel, belajar kelompok atau sejenisnya.

Oleh karena itu, menjaga tubuh tetap fit merupakan sebuah keharusan. Jangan sampai semua rutinitas yang sudah kamu jadwalkan dengan baik berantakan karena kamu harus terbaring lemah di tempat tidur.

9. Banyak berdo'a untuk Sendiri dan Orang Lain

Banyaklah berdo'a agar kamu dimudahkan dalam mengahadapi Ujian.Dan jangn lupa kamu juga harus berdo'a untuk keberhasilan temen-teman yang lain. Karena dengan seperti itu insyaAlloh urusanmu agan dipermudah oleh Alloh.

10. Serahkan Semuanya Pada Alloh

Manusia hanya bisa berusaha sembari berdo'a. Adapun ketetapan semuanya ada ditangan Yang Maha Kuasa. Maka bertawakal dan banyak mendekatlah kepada-Nya dengan berbagai ibadah dan kebajikan.


Nah itu tadi tips menghadapi UN menurut www.abimuda.com . jangan panik tetap berusaha dan berdo'a.